8 Bahaya Narkoba untuk Kesehatan Fisik dan Mental. Bisa AIDS!

Ditulis oleh : Theofilus Richard
Ditinjau oleh : dr. Lulu Nursyifa
Bahaya narkoba bisa pengaruhi kesehatan jangka panjang - AlteaCare | Foto: Envato

Bahaya narkoba bisa pengaruhi kesehatan jangka panjang - AlteaCare | Foto: Envato

Selasa, 28 Februari 2023

Kalimat "narkoba merusak masa depan" ternyata tidak berlebihan. Sebab, nyatanya bahaya narkoba memang bisa mengancam kesehatan fisik dan mental. Jadi, jelas kalau narkoba adalah musuh bersama yang harus kita perangi.

Sobat Altea sering melihat pemberitaan artis yang tersangkut kasus narkoba? Sebagian artis ini berdalih menggunakan narkoba supaya lebih kreatif atau sekadar untuk rekreasi.

Narkoba, semisal sabu, terasa nikmat bagi pecandu karena mengandung metamfetamin yang dapat meningkatkan kadar dopamin. Nah, dopamin ini yang menimbulkan efek bahagia, sehingga orang tersebut terpicu untuk merasakan sensasi yang sama lagi.

Namun, di balik rasa nikmat tersebut ada banyak bahaya narkoba yang dapat merusak masa depan kita. Apa saja itu?

Yuk, simak uraian lengkap berikut ini!

8 Bahaya Narkoba Bagi Tubuh dan Jiwa

Berikut ini adalah beberapa gangguan yang dapat terjadi setelah seseorang mengonsumsi narkoba dalam jangka waktu tertentu:

1. Melemahkan Sistem Imun

Salah satu bahaya narkoba yang harus Anda waspadai adalah gangguan sistem imun.

Menurut penelitian, penyalahgunaan narkoba, seperti opium, kokain, dan ganja, dapat pengaruhi sistem imun baik secara langsung maupun tidak langsung.

Ketika sistem imun tubuh melemah, tubuh pun jadi lebih mudah terserang berbagai infeksi penyakit.

Baca Juga: Tetap Sehat Meski Hidup Dengan HIV/AIDS, Ini Tips dari Dokter

2. Rentan Terkena AIDS

Seiring dengan makin lemahnya sistem kekebalan tubuh, narkoba juga dapat membuat seseorang rentan terkena AIDS.

AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) adalah kondisi yang terjadi akibat human immunodeficiency virus (HIV) menyerang sistem kekebalan tubuh. Pada pecandu narkoba yang sistem imunnya lemah, jelas virus HIV dapat lebih mudah masuk tubuh tanpa perlawanan berarti.

Lebih bahayanya lagi, penyakit AIDS ini dapat menular melalui hubungan seksual dan jarum suntik. Selain itu, ibu yang menderita AIDS juga berisiko menularkan penyakit ini ke anaknya.

3. Gagal Jantung

Penyalahgunaan narkoba juga dapat mengganggu kerja jantung, lo!

Menurut penelitian, penyalahgunaan sabu, alkohol, dan opioid dapat meningkatkan risiko gagal jantung.

Bahkan, peluang mengalami gagal jantung pada pada pecandu narkoba hampir sama dengan orang yang mengidap penyakit komorbid seperti kelainan irama jantung, penyakit jantung iskemik, dan penyakit ginjal kronis.

4. Gangguan Liver

Narkotika seperti ganja, sabu, dan kokain, dapat menjadi racun bagi liver. Ini sangat berbahaya, sebab fungsi utama liver adalah sebagai penawar racun di tubuh manusia.

Nah, ketiga jenis narkotika ini bisa mengganggu fungsi hati, sehingga tidak dapat bekerja dengan baik. Tanpa adanya liver sebagai penawar racun di tubuh, kita jadi lebih rentan terhadap berbagai infeksi.

5. Gangguan pada Otak

Narkoba juga dapat menimbulkan bahaya pada otak, karena racun di dalamnya bisa menyerang sel-sel dalam otak.

Dalam situasi tertentu, setelah mengonsumsi narkotika terlarang, otak bisa mengalami hipoksia (kekurangan asupan oksigen) dan overdosis.

Lebih parahnya lagi, penyalahgunaan narkoba juga bisa membuat otak mengalami dampak lebih serius, seperti cedera traumatis, stroke, penyusutan, dan lain-lain.

6. Gangguan Sistem Pencernaan

Narkoba sintetis seperti ekstasi dapat berbahaya untuk saluran pencernaan, karena dapat memicu komplikasi pembuluh darah pada lambung.

Yang lebih mengerikan, terkadang gangguan pencernaan akibat penyalahgunaan narkoba sulit terdeteksi. Soalnya, gejalanya bisa mirip dengan yang terjadi bila kita terkena gangguan lain, semisal anemia, kolesistitis, porfiria akut, dan nefrolitiasis.

7. Gangguan Kognitif

Tidak perlu sampai kena stroke, konsumsi narkoba juga bisa berpengaruh pada kemampuan berpikir atau fungsi kognitif.

Akibatnya, sehari-hari kita akan alami kesulitan saat harus belajar, mengingat, berkonsentrasi, dan memahami sesuatu. Bahkan, kita juga sulit mengendalikan dorongan atau impuls dari dalam diri.

Baca Juga: 8 Kebiasaan Penyebab Otak Jadi Lemot. Jadi Susah Fokus!

8. Depresi

Tidak hanya fisik, penyalahgunaan narkoba juga dapat menyerang mental seseorang.

Menurut studi, banyak orang dengan gangguan kesehatan mental yang sekaligus kecanduan narkoba. National Institute of Health Sciences mencatat, sekitar sepertiga orang dengan depresi juga punya masalah dengan alkohol dan obat-obatan terlarang.

Narkoba memang bukan penyebab gangguan kejiwaan satu-satunya. Tapi, reaksi otak setelah terpapar narkoba dapat berdampak buruk terhadap pola pikir dan mood.

Zat dalam narkoba dapat memicu atau meningkatkan intensitas rasa sepi, sedih, dan putus asa. Emosi seperti ini banyak ditemukan pada pengidap depresi.

Itulah sejumlah bahaya narkoba yang harus diwaspadai.

Sobat Altea yang saat ini mengalami gangguan kesehatan baik fisik maupun kejiwaan, jangan ragu untuk lakukan video call dengan dokter dan psikolog di AlteaCare, ya!

Yuk, unduh aplikasi AlteaCare dan segera buat janji dengan ahli andalan!





Sumber:

  • Hedges, D. M., Obray, J. D., Yorgason, J. T., Jang, E. Y., Weerasekara, V. K., Uys, J. D., ... & Steffensen, S. C. (2018). Methamphetamine induces dopamine release in the nucleus accumbens through a sigma receptor-mediated pathway. Neuropsychopharmacology, 43(6), 1405-1414.
  • Friedman, H., Newton, C., & Klein, T. W. (2003). Microbial infections, immunomodulation, and drugs of abuse. Clinical microbiology reviews, 16(2), 209-219.
  • Nishimura, M., Bhatia, H., Ma, J., Dickson, S. D., Alshawabkeh, L., Adler, E., ... & Thomas, I. C. (2020). The impact of substance abuse on heart failure hospitalizations. The American journal of medicine, 133(2), 207-213.
  • Pateria, P., De Boer, B., & MacQuillan, G. (2013). Liver abnormalities in drug and substance abusers. Best practice & research Clinical gastroenterology, 27(4), 577-596.
  • American Addiction Centers. Diakses September 2022. Brain Damage From Drugs & Alcohol (Are Effects Reversible?)
  • Dimitrijević, I., Kalezić, N., Ristić, J., Bojović, O., & Dimitrijević, N. (2008). Digestive system damage caused by substance abuse. Acta chirurgica Iugoslavica, 55(3), 133-138.
  • Vahabzadeh, M., & Mégarbane, B. (2020). Abdominal pain related to adulterated opium: An emerging issue in drug addicts. World journal of psychiatry, 10(5), 95.
  • Gould, T. J. (2010). Addiction and cognition. Addiction science & clinical practice, 5(2), 4.
  • Quello, S. B., Brady, K. T., & Sonne, S. C. (2005). Mood disorders and substance use disorder: a complex comorbidity. Science & practice perspectives, 3(1), 13.
  • Addiction Center. Diakses pada Februari 2023. Depression
0 Disukai
0 Komentar